Pena Pijar, Puisi – Dengan lafadz Tuhan,
kaki ini berani untuk melangkah,
raga ini berani untuk beranjak,
kepala ini berani untuk tegak,
rasa ini berani untuk tegar,
meninggalkan surganya kehidupan dan tenteramnya zona nyaman
Dengan memohon ampunan Tuhan,
atas segala silap dan kedurhakaan,
penguasa wilayah tega mengumbar bangkai kepadaku, si manusia baru
Tanpa belas, dept collector bis menyayat hati dan tak hiraukan nasibku
Hati hanya dapat mengucap maaf pada ibu maupun bapak,
mengeluarkan peluh untuk beberapa lembar kertas,
kemudian dihabiskan anak mereka yang bergaya kelas atas
Tak waras!
Dengan mengunggah pujian kepada Tuhan,
telapak kaki menyentuh bukan tanah kelahiranku
Menanti sebuah harapan,
berujung mengisi kelaparan
Panggilan Tuhan saling beradu dari segala arah
Bergegas menuju salah satunya,
untuk sekedar berdiri dengan banyak pengharapan,
untuk kebaikan hidup di negeri orang
Dengan menyebut nama Tuhan,
aku harus rela pergi dan kembali
Mengemas barang membunuh sakit,
berpamitan dengan manusia di sekeliling,
berjabat tangan dengan menundukkan kepala,
aku pamit
Karya : Sofyan