Menu

Mode Gelap
 

Opini · 5 Mar 2022 07:27 WIB ·

Rendahnya Tingkat Literasi Pada Kalangan Remaja


 Rendahnya Tingkat Literasi Pada Kalangan Remaja Perbesar

OPINIPIJAR.COM – Membaca adalah salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan baru didunia baik itu dari media cetak ataupun dari media online.Buku merupakan jendela dunia. Itu adalah kalimat yang tidak asing bagi kita karena kita sudah mendengar kalimat itu dari kecil hingga dewasa. Namun,apakah kalian tau mengapa buku disebut sebagai jendela dunia ?. Buku disebut sebagai jendela dunia karena hanya dengan membaca buku kita dapat mengetahuai sesuatu hal yang menakjubkan tentang semua hal yang didunia ini. Membaca bisa meningkatkan kualitas hidup manusia. Membaca dapat menjauhakan kita dari jurang kebodohan,

Membaca merupakan cara untuk mendapatkan informasi selain dengan mendengarkan dan melihat. Informasi yang akan didapatkan adalah informasi dalam media cetak atau elektronik. Kebiasaan gemar membaca perlu ditekankan sejak masih usia dini, karena informasi yang paling mudah untuk diperoleh dan dipahami adalah melalui bacaan, Koran majalah, buku, dan lain sebagainya. Namun, pada kenyataannya pada saat ini budaya literasi khususnya dikalangan remaja masih rendah. Mungkin hanya ada beberapa remaja yang masih suka melakukan budaya literasi buku bacaan yang berisi tentang ilmu pengetahuan. Kebanyakan para remaja lebih suka membaca bacaan yang sifatnya menghibur seperti komik ataupun novel. Kebiasaan literasi ini lambat laun dapat diarahkan kepada buku – buku yang membantu perkembangan jiwa remaja. Hal ini penting karena minat membaca berkaitan dengan pendidikan dan pembinaan generasi muda sebagai aset berharga suatu bangsa.

Penyebab rendahnya  tingkat literasi pada remaja diindonesia berkaitan dengan kemajuan teknologi infomasi yang  berkembang dengan cepat dan maju pada setiap harinya. Karena kemajuan ini banyak para remaja yang lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bermain game online, bermain media sosial serta menonton video di youtube dibandingkan dengan  literasi 1 buku dalam sehari. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan budaya literasi pada kalangan remaja.

Cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan budaya literasi pada kalangan remaja adalah dengan memberikan keterampilan menulis. Contohnya adalah guru memberikan tugas – tugas untuk membuat tulisan seperti karangan,artikel dan karya ilmiah. Dengan memberikan tugas seperti itu para remaja mau tidak mau akan lebih terpacu untuk membaca apalagi pada remaja yang suka menulis.. karena ketika menulis sebuah karya, seorang penulis membutuhkan banyak buku bacaan yang digunakan untuk referensi karyanya.

Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan memulai kebiasaan baru membaca satu lembar buku yang disukai dalam satu hari , hal ini dipercaya dapat meningkatkan tingkat literasi pada kalangan remaja. Karena ketika seorang individu melakukan suatu kegitan yang sama secara berulang – ulang , kegiatan itu akan berubah menjadi kebiasaan. Sehingga, diharapkan ketika remaja melakukan kebiasaan membaca buku satu hari satu lembar lambat laun remaja akan memiliki kebiasaan membaca buku setiap harinya.

Budaya membaca sangat dibutuhkan oleh setiap individu. Karena, tanpa budaya membaca kita akan sangat kesulitan untuk mencapai titik kesuksesan. Dan jika banyak generasi muda di Indonesia yang tidak memiliki budaya literasi yang baik, Negara Indonesia tidak akan pernah menjadi Negara yang maju.karena Negara Indonesia  akan selalu menjadi Negara yang tertinggal baik dalam bidang ekonomi,teknilogi, pendidikan ataupun bidang lainnya

Ayo kita sebagai generasi muda mulai saat ini  harus meningkatkan kebiasaan membaca dan meningkatkan budaya literasi. Karena dengan membaca kita akan memiliki wawasan yang luas dan bisa berfikir secara kritis. Oleh karena itu, jangan takut terlambat untuk memulai kebiasaan membaca. Karena tidak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan membaca. Sesuai dengan kata pepatah “ lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”.

*) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Referensi : : https://eprints.uns.ac.id/11141/1/295-1556-2-PB.pdf

Penulis : Evananda Ristiyani

Editor : Miftahur Rofiah

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa: Masih Pentingkah Menulis di Era Digital?

26 September 2024 - 23:30 WIB

Perubahan Iklim dan Transisi Energi: Tanggung Jawab Kolektif dan Tantangan yang Mendesak

27 Juni 2024 - 23:50 WIB

Menimbang Risiko dan Manfaat: Penggunaan Gawai untuk Balita

27 Juni 2024 - 23:37 WIB

Benarkah Universitas Impian Menjadi Tolok Ukur Kesuksesan Mahasiswa?

23 April 2024 - 18:59 WIB

Pandai Membaca Manfaat dan Tantangan Teknologi

23 April 2024 - 18:10 WIB

Kecenderungan Perilaku Self-Harm pada Mahasiswa

29 Februari 2024 - 21:47 WIB

Trending di Opini