Pena Pijar, Artikel – Tanggal 2 Mei, merupakan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Ditetapkannya Hari Pendidikan Nasional, tidak luput dari sosok pelopor pendidikan di Indonesia yakni Ki Hadjar Dewantara. Yang bertepatan dengan hari kelahirannya.
Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu sosok yang terus mengumandangkan pendidikan bagi masyarakat pribumi. Mendirikan sebuah sekolah Taman Siswa di Yogyakarta, agar masyarakat pribumi mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan.
Semboyannya yang begitu tidak asing dalam dunia Pendidikan, yang memiliki makna yang sangat mendalam. “Ing Ngarso Sung Tulodo”, menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Dalam dunia Pendidikan, dapat dimaknai bahwa seorang pendidik merupakan pemimpin yang menajdi suari tauladan, menjadi contoh bagi anak didiknya, bagaimana guru memahami perannya sebagai orang yang digugu dan ditiru.
“Ing Madya Mangun Karsa”, seorang pendidik harus mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi anak didiknya. Agar peserta didik semangat dalam belajar untuk memperdalam pengetahuannya.
“Tut Wuri Handayani”, memiliki makna bahwasannya pendidik harus terus menerus menuntun serta memberikan dorongan dan arahan terhadap anak didiknya. Memberikan kepercayaan terhadap anak didiknya, untuk mengembangkan kemampuan minat dan bakat dari anak didiknya.
Hal ini, tentunya menjadi kesadaran tersendiri bagi seorang pendidik agar siap memberikan dorongan yang kuat bagi anak didiknya dalam membangun bangsa. Memberikan kesempatan yang besar serta kebebasan pada para anak didiknya untuk mendalami pengetahuannya dengan cara yang berbeda-beda.
Mengikuti jejak langkah sang bapak pendidikan, yang berjuang untuk pendidikan para pribumi pada masanya. Memberikan kesempatan dan kebebasan jalan yang ingin dilalui guna memperdalam pengetahuannya..
Semoga dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, menumbuhkan kesadaran para pemuda untuk terus menggali kemampuannya dengan pendidikan serta terus mengobarkan semangatnya yang haus akan pengetahuan dan memberikan kesadaran tersendiri bagi para pendidik tentang tugasnya sebagai orang yang mendorong para anak didiknya. Memberikan sumbangsih pada negeri, dengan mencetak pemuda-pemudi yang berprestasi.
Langkahku, gerakku, yang kuabdikan untuk Pendidikan.
Hari ini, aku berdiri tegak
Dalam gemerlapnya cahaya pendidikan
Menunduk, menghayati, dan mendalami
Setiap ilmu yang mengalir pada relung hati
Hari ini, aku menyadari
Tiada ideologi, tanpa edukasi
Tiada pengetahuan, tanpa pendidikan
Dan tiada pengalaman, tanpa sebuah pembelajaran
Pendidikan tidak diatas segalanya
Tapi, tanpa pendidikan kau takkan bisa berjalan
Menapaki setiap sudut dunia yang penuh dengan batuan tajam
Bangkitlah wahai pemuda bangsa
Bangkitlah wahai pendidik bangsa
Gaungkan semangatmu
Gelorakan kobaran tekadmu
Bentangkan sayap-sayapmu nan indah
Hilangkan kebodohan dengan Pengetahuan
Bangunlah negeri, bangunlah peradaban
Majukan Indonesia, dengan Pendidikan.
Penulis: Jalis Syarifah