Pena Pijar-Opini, Keanehan semakin hari kian nampak pada salah satu civitas akademika di kampus, yaitu mahasiswa. Mahasiswa yang notabenenya sering atau wajar dalam bergelut dengan karya ilmiah justru seakan merasa asing dengan hal tersebut. Pasalnya segi pemahaman dalam struktur kepenulisan maupun isi, serta sumber yang digunakan masih belum sesuai harapan. Pemahaman yang minim terkait ketentuan maupun kepenulisan karya ilmiah di sebagian mahasiswa, membuatnya tak jarang untuk mengambil jasa joki tugas pembuatan karya ilmiah bahkan skripsi. Entah mengapa animo sebagian mahasiswa terhadap karya ilmiah cenderung melandai.
Karya ilmiah adalah suatu tulisan yang di dalamnnya mencakup berbagai fakta objektif yang disusun secara sistematis dan relevan dengan topik yang tengah dibahas. Menurut Rosmiati (2017) dalam bukunya “Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah” mengemukakan bahwa karya ilmiah diartikan sebagai karya yang mengkaji suatu masalah tertentu dengan berpegang pada konsep-konsep bidang keilmuan sebagai dasar acuannya. Berdasarkan hal tersebut, benar adanya bahwa karya ilmiah memiliki kaitan yang erat dengan civitas akademik karena menggunakan kajian intelektual yang berdasar pada bidang-bidang ilmu tertentu. Proses pembuatan karya ilmiah bertujuan untuk mengkaji berbagai fenomena yang terjadi sebagai bentuk nyata pemanfaatan ilmu pengetahuan guna memberikan alternatif solusi.
Dewasa ini, semakin terlihat bahwa sebagian mahasiswa cenderung acuh terhadap kepenulisan karya ilmiah. Mereka lebih memilih untuk memahami konsepnya ketika sudah berada pada semester akhir. Namun, tak jarang pula yang menggunakan jasa joki sebagai alternatif solusi. Padahal pemahaman mengenai karya ilmiah begitu penting bagi mahasiswa. Mahasiswa harus terbiasa dalam menulis sebab makanan sehari-hari atau dalam artian tugas kesehariannya tak luput dengan yang namanya tulisan atau pembuatan sebuah karya tulis.
Rhamsy (2019) menyatakan bahwa terdapat beberapa hal penting dalam kepenulisan karya ilmiah, yaitu meningkatkan kemampuan membaca yang efektif, melatih penggabungan sumber data ke dalam satu pokok bahasan, mengenalkan pada hal-hal yang mengandung kepustakaan, dan sebagainya. Beberapa hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya mahasiswa dalam memahami dan membuat suatu karya ilmiah. Langkah awal yang dapat dilakukan, yaitu dengan memperbanyak bacaan. Kosakata yang terus bertambah seiring dengan banyaknya bacaan, tentunya dapat memperluas pemahaman mengenai berbagai hal dan memudahkan dalam penyusunan diksi ketika menulis suatu karya ilmiah.
Fakta di lapangan berkata sebaliknya. Mahasiswa cenderung malas untuk membaca atau mencari sumber bacaan yang relevan dengan perkuliahan yang sedang diampu. Keengganan tersebut seakan membudaya di sebagian kalangan mahasiswa. Mereka lebih memilih bermain dengan temannya ketika selesai perkuliahan, nongkrong sana sini, dan menghabiskan waktu dengan alibi menghilangkan penat seusai perkuliahan. Padahal waktu yang luang tersebut dapat digunakan untuk memperbanyak bacaan, mencoba memahami kepenulisan karya ilmiah, dan dapat pula membuat suatu karya ilmiah dengan menerbitkannya di internet atau semacamnya.
Beberapa hal yang menjadi problematika mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah menurut Rahmiati (2015) antara lain keterbatasan waktu yang dimiliki mahasiswa, kesulitan dalam memulai tulisan, dan tidak adanya ide yang akan dikembangkan dalam suatu tulisan. Mengingat beberapa hal tersebut, tentunya cara ynag dapat dilakukan adalah pembiasaan dalam membaca. Gudang kosakata akan dengan mudah terbentuk apabila bacaan telah menjadi kebiasaan sehari-hari yang selalu dilakukan.
Mengenai kesan mahasiswa yang asing dengan kepenulisan karya ilmiah memang perlu menjadi perhatian. Pasalnya, karya ilmiah seakan tidak dapat lepas dari mahasiswa. Karya ilmiah dapat menjadi pengembang intelektual dan kepekaan terhadap suatu masalah, serta melatih kemampuan mengelola data untuk dijadikan alternatif solusi. Salah satu pokok penting dalam memudahkan mahasiswa membuat atau menyusun karya ilmiah adalah kosakata yang melimpah. Bacaan adalah pilar yang dapat menopang keberhasilan mahasiswa untuk menulis karya ilmiah. Data-data objektif dan fakta pendukung yang kompleks dapat disusun secara mudah apabila mahasiswa berkeinginan untuk memotivasi dirinya dalam memperbanyak bahan bacaan.
Sumber:
Rosmiati, Ana. 2017. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: ISI Press
Rhamsy, Citra Mawar Indah. 2019. Teknik Penulisan Karya Ilmiah “Pentingnya Karya Ilmiah untuk Mahasiswa”. https://www.academia.edu/42721321/PENTINGNYA_KARYA_PENULISAN_ILMIAH_BAGI_MAHASISWA. Diakses pada 13 Maret 2023.