Dunia ini benar-benar penuh dengan teka-teki, apa yang kita lihat dengan indra kita yaitu “mata” tidak semuanya sesuai dengan realita yang ada. Seperti halnya ketika bertemu dengan pria yang menuntut ilmu di Universitas Jember, lebih tepatnya di prodi Pendidikan Sejarah itu, kesan pertama yang terbersit dalam pikiran adalah dia pria yang cuek, gak peduli sekitar, dan lain sebagainya. Namun, ketika lebih dalam memasuki lorong-lorong kehidupannya yang sederhana, maka kita akan paham bahwa dia seorang yang rendah hati, kocak (lucu), saking lucunya tidak jarang teman-temannya ketawa sampai terpingkal-pingkal, bahkan ada yang sampai salto-salto… hehe, tapi yang ini khusus yang bisa salto ya sobat. Pria yang akrab di panggil Hofi atau mas Hofi ini memiliki segudang prestasi yang melenceng jauh dari apa yang ia pelajari di lingkungan akademiknya. Kira-kira prestasi apa ya, dan kenapa bisa meraih prestasi yang bukan di bidangnya ? yuk yuk … kepoin sobat !!! hehe
Pria yang memiliki nama lengkap Hofi Hannan Ar Rosyid kelahiran Jember, 14 April 1999 ini memiliki segudang prestasi di bidang fotografi. Prestasi-prestasinya itu dimulai dari kesukaanya mengambil foto-foto dan juga tersimpan motivasi unik dalam dirinya. Gimana tidak unik ? motivasi itu muncul dari kamera mainan yang terbuat dari plastik dan apabila dipencet mengeluarkan gambar-gambar biasanya gambar mekkah. Dari mainan tersebut ia berfikir bahwa dengan gambar, ia akan dapat mengelilingi dunia. Sejak saat itu, pria yang memiliki kulit menandingi boy band korea ini terus belajar mengenai fotografi. Dalam proses belajarnya, tidak semulus dengan apa yang kita bayangkan. Dia pengen jadi fotografer handal namun syarat utama yaitu kamera tidak memilikinya_kan bisa diketawain semut… hehe. Tapi tenang sobat, dengan keinginan yang sangat kuat, halangan seberat apapun akan di tumpasnya. Dengan cara yang sangat cerdik, ia dapat belajar jadi fotografer dengan meminjam kamera temennya. Bahkan, prestasi pertama diraih dengan menggunakan kamera temennya ini.
Dari tadi kok guyon-guyon tok, gak penasaran tah dengan prestasi segudangnya mas hofi ?, hehe.. baiklah daripada saya membuat penasaran sobat pembaca, akan saya sebutkan prestasi-prestasi mas hofi sejak awal jadi mahasiswa dua tahun yang lalu, cekedot. Prestasi pertama yang raihnya adalah juara 3 fotografi tingkat nasional, dimana lomba ini diadakan oleh Kominfo dengan temanya “Bhineka itu kita” pada tahun 2017. Dengan prestasinya ini, dia diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan bapak menteri kominfo, hayo siapa yang gak pengen kalau diundang langsung oleh menteri ?. Pada bulannya oktobernya, pria yang berperawakan tinggi kurus ini juga meraih juara favorit yang diadakan oleh KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlotul `Ulama), lomba ini juga bertaraf nasional. Pada tahun 2018, dia juga meraih juara 1 dalam event milenial islami, melalui perlombaan lagi-lagi ia di undang ke Jakarta untuk mengikuti workshop dengan tema “Meyakini, Menghargai”. Jadi, dalam workshop ini ia belajar banyak hal dan dibawa ke tempat ibadah berbagai agama yang ada di Indonesia untuk melakukan diskusi lintas agama. Dua bulan kemudian, mas Hofi ini mendapat juara pertama fotografi jurnalistik yang diadakan oleh LPS Solidaritas (UIN Sunan Ampel) Dibulan Mei 2019, pria yang sangat mengidolakan salah satu jurnalis (Arbaen Rambae)ini meraih juara 2 Nasional dalam lomba yang diadakan oleh UNDIP. Prestasi selanjutnya adalah terpilih sebagai 100 orang yang diundang ke Jakarata untuk mengikuti workshop yang bertajub “perdamaian”. Dalam event ini hanya dipilih 100 orang dari Sabang sampai Merauke. Itulah sekilas prestasi yang diraih oleh mahasiswa angkatan 2017 ini. Dia juga pernah mengikuti event Internasional yang diadakan oleh 35 Awards dan alhamdulillah mas Hofi meraih peringkat 1300_an dari 30 ribu karya diseluruh dunia. Capaian tersebut sangatlah luar biasa karena didapat dengan modal awal meminjam kamera teman dan belajar otodidac dari youtube (tidak mengikuti pelatihan-pelatihan). Kalau kita lihat, setiap tahun mas Hofi meraih prestasi, seakan orang ini punya prinsip “tiada tahun tanpa prestasi” hehe. Melalui prestasi-prestasinya, pria yang juga aktif di UKM Pijar FKIP UNEJ ini dengan mudah bolak-balik ke Jakarta dengan tanpa mengeluarkan uang sepeserpun bahkan dari situ juga ia dapat menabung dan membeli kamera sendiri, wow… amazing.
Begitu banyak prestasi yang telah diraih oleh santri Al Jauhar ini, dengan awalnya yang tidak mempunyai kamera sampai akhirnya mempunyai kamera sendiri dan juga memenangkan berbagai event fotografi. Dia mengatakan bahwa dengan kamera handphone, kita juga bisa berlatih menjadi fotografer handal, yang penting adalah kita berlatih bagaimana mengambil “angel” (sudut pandang) yang bagus dan juga kita perlu paham pencahayaan dalam pengambilan foto. Dengan begitu, kita akan mendapatkan foto yang bagus. Ia juga mengatakan meskipun punya alat yang mencukupi namun tidak berniat (semangat) untuk belajar, maka akan sia-sia (tidakberguna) semua alat yang kita punya. Semuanya kembali pada diri kita sendiri.
JEMBER, 16/09/19
MUHAMAD SAINI