Menu

Mode Gelap
 

Anekdot · 21 Mar 2023 11:18 WIB ·

Buta Baru Celik


 Buta Baru Celik Perbesar

Pena Pijar-Anekdot, Sore itu Ayah melemparkan tubuhnya di sofa tua depan TV. Penat yang la rasakan setelah bekerja di pasar seperti ingin dihempaskannya. Kemudian Ia menekan tombol merah pada remote TV sambil meneguk segelas air hangat.

“Ahhh …” ucapnya sambil menghela napas.

“Andai saja dulu Aku melanjutkan pendidikan, berkuliah, pasti tidak akan selelah kini.”

Aku yang memang duduk mengerjakan tugas di depan TV menanggapi omongan ayah sambil menjumput gorengan. “Apakah itu sebuah penyesalan, Ayah? ”

“Sedikit penyesalan, Nak. Padahal Ayah dulu ingin menjadi pejabat. Tapi nenekmu tidak mengizinkan itu. Akhirnya Ayah putus harapan, tak sekalipun berselera untuk kuliah.”

Aku hanya menjawab. “Hmm …”

Kemudian Ayah menekan tombol 8, program berita.

“Anak pejabat gemar pamer harta,”

“Istri pejabat KPK diduga pamer hidup mewah,”

“Pejabat bea cukai pamer kekayaan,”

“Perilaku pamer harta di kalangan pejabat memang tengah jadi sorotan publik. Pemerintah pun mengimbau penerapan hidup sederhana. Misal saja, Jaksa Agung mengeluarkan instruksi agar jajarannya berperilaku sederhana dan tak memamerkan kekayaan serta kekuasaan.” Segelintir pernyataan presenter.

“Aneh ya, Ayah. Katanya banyak pejabat berharta jumbo, tapi solusinya kok dilarang pamer?” Tanyaku kebingungan dan sok kritis.

Ayah tergelak. “Itulah dunia politik, ada baik dan buruknya. Buruknya, ada pejabat kurang beretika dan tau diri, sedangkan makan gaji buta aja ngga boleh apalagi pamer kebutaan. Kalau dulu pemikiran orang masih belum terbuka seperti sekarang, jadi itulah yang membuat nenekmu seperti phobia mendengar kata pejabat. Padahal baiknya nih ya, banyak pejabat yang menjalankan tugasnya dengan baik dan kita pun butuh sosok pejabat yang seperti itu.” Jelas ayah sambil memejamkan matanya.

“Wah bisa dilihat dari dua perspektif ya, Ayah. Kalau gitu boleh ngga aku jadi peja—” tanyaku antusias.

“KROOHH … KROOHH …” belum sempat terjawab kudapati merdunya dengkuran Ayah.

Penulis : Intan Nurul Aini

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Siapa Suruh Jadi Kepala?

8 Februari 2024 - 02:44 WIB

Kemerdekaan

7 Agustus 2023 - 22:27 WIB

Belas Kasih Pengemis

30 Juni 2023 - 10:44 WIB

Hukuman Potong Tangan

24 Maret 2023 - 07:38 WIB

Zaman dan Kebudayaannya

8 Maret 2023 - 20:09 WIB

Pengganti

4 Maret 2023 - 17:12 WIB

Trending di Anekdot