Jember (23/02). Menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai terbukanya pintu gerbang pasar bebas dan segala bentuk investasi maupun kerja-sama diantara seluruh negara-negara serta masyarakat di kawasan ASEAN nampaknya juga telah berimbas pada bidang pendidikan, khususnya di Perguruan Tinggi. Baru-baru ini Universitas Jember melalui salah satu Fakultasnya telah menyepakati suatu program kerjasama brilian dengan negara sahabat di ASEAN yakni Thailand. Dimana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan bekerja-sama dengan EIS (English for Integrated School) Thailand yang dikepalai oleh Mr. Surapong Ngamsong.
Bentuk dari program Kerjasama tersebut meliputi pengiriman Mahasiswa/i FKIP unej ke Thailand dalam Program KKMT selama sebulan yang setiap tahunnya dibagi dalam 2 periode yakni pada bulan Mei dan Oktober mendatang. Setiap prodi memiliki jatah slot 3 mahasiswa yang terpilih melalui proses seleksi kemampuan berbahasa inggris serta keterampilan non-akademik untuk melaksanakan program KKMT ke Thailand, dengan jumah 11 prodi maka dalam satu periode ada total 66 Mahasiswa/i FKIP yang akan diberangkatkan. Adapun selama satu bulan, biaya hidup di Thailand ditanggung sepenunya oleh Pemerintah Thailand, Mahasiswa terpilih hanya akan diperkenankan menanggung tiket penerbangan secara mandiri ke Negeri Gajah Putih.
Prof. Dafik. M,Sc P,hD selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ketika dimintai keterangan oleh awak LPM Pijar terkait sifat dari program KKMT Thailand menuturkan bahwa Program tersebut tidaklah mewajibkan seluruh mahasiswa untuk mengikutinya. “hanya yang mampu dan berminat saja” ujarnya. Karena output dari Program KKMT Thailand sendiri berupa tergugurkannya kewajiban mahasiswa menempuh KKMT di semester 7, beserta Outcome yang yang tidak kalah berharganya bagi Mahasiswa, yakni kemampuan serta pengalaman mengajar di kelas yang sarat akan keberagaman (Multikultural).
Program KKMT Thailand sendiri seperti yang dijelaskan oleh Prof. Dafik. M,Sc P,hd, dirasa sangat perlu karena Universitas Jember sendiri tengah menuju asean university network, dalam konteks Masyarakat Ekonomi Asean, pembekalan mahasiswa melalui program KKMT ke Thailand sebagai modal bersaing dan juga untuk mengantisipasi minimnya stok tenaga pengajar bertaraf internasional di bidang pendidikan. “Memfasilitasi yang bertalenta untuk dibimbing ke negara lain” ujarnya.
Dengan demikian, program kerjasama dengan EIS ( English for Integrated Study) Thailand bukanlah suatu pogram yang memberatkan mahasiswa/i FKIP secara umum, karena tujuan dari program tersebut benar-benar murni untuk pengembangan Sumber Daya Manusia para mahasiswa di FKIP dalam menyambut MEA serta mengejar ketertinggalan kualitas Negara Indonesia dalam bidang Pendidikan. (Tielman)