Tentang harapan dan kenyataan
Kepada siapa aku harus berpegangan
Memilih untuk bertahan atau melepaskan
Harapan dan kenyataan selalu menyakitkan
Wahai tuan penghuni hati
Mengapa kau menghilang dan membuatku seperti ini
Sudah tak pantaskah aku menunggumu?
Atau sudah tergantikah posisiku di hatimu?
Mungkin engkau hanyalah objek di setiap aksaraku
Bukan rumah di mana aku bisa menyimpan kisahku
Layaknya bunga mawar yang indah namun berduri
Hanya dapat aku pandang bukan aku miliki
Tuan berilah aku jawaban disetiap penantian ini
Masih bisakah aku menanti atau sudah cukupkah kisah ini?
Cukup sakit menerima kenyataan
Dan cukup lelah bergantung pada harapan
Probolinggo, 7 Februari 2022.
Oleh : Devi Ainur Rohmah