dalam hampa dia memandang kalbu.
mencoba berbicara pada hatinya yg beku.
namun kalbu tak mau menjadi guru
sebab sudah lama dia merasa tak pernah dirayu
fikirannya pun begitu
mencoba menelaah yg lalu.
dikala langkah yg dia lalui dulu.
menjadi cermin yg kelabu.
bodohnya si pemalas itu.
fikirannya hanya kesenangan yg semu.
tak pernah peduli nasehat sang guru.
di terlena oleh barang haram yg namanya sabu.
ditengah gejolak hati yg begitu besar.
dia menadahkan tangan yg gemetar.
dia mengucap tak bir allahuakbar.
ampunilah aku tuhan yang maha besar.(ndi)