Foto : Khilma Anis (kiri), Dr. Arief Rijadi, M.Si., M.P (kanan) dan nampak pada layar D. Zawawi Imron
Penapijar.com – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember (UNEJ) telah melaksanakan kajian virtual kesusastraan yang dikemas dalam konsep podcast dengan tema “Sukma Religi dalam Sastra Milenial”. Acara tersebut dilaksanakan hari Minggu (25/04/2021).
Acara yang digelar secara daring via media Zoom meeting ini, dihadiri oleh beberapa pemangku jabatan di FKIP, dosen dan mahasiswa. Dengan menghadirkan pembicara utama yang sangat inspiratif yakni D. Zawawi Imron seorang sastrawan dan Khilma Anis seorang penulis.
Jalannnya acara dipandu oleh Dr. Arief Rijadi, M.Si., M.Pd yang juga merupakan dosen di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jember ini sangat piawai dan elegan dalam meberikan pertanyaan pemantik narasumber. Terbukti dengan keakraban yang terjalin, acara berjalan santai dan memberikan kesan kekeluargaan dalam setiap sesinya.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Microteaching gedung D secara virtual melalui Zoom dan dihadiri oleh panitia yang berjumlah 36 mahasiswa, dengan jumlah peserta yang mengikuti Zoom 250 peserta. Selain itu, acara yang digelar ditengah bulan Ramadhan ini juga ditayangkan secara Live melalui youtube imabina yang merupakan nama Himpunan Prodi yang berfokus pada lingkup kebahasaan, sastra dan pendidikan tersebut.
Pada kesempatan tersebut Alvin Rizky Al-Qodim selaku ketua HMP Imabina mengungkapkan bahwasanya kegiatan yang dilaksanakan sangat inovasi dan relevan terhadap kondisi sekarang.
“Acara podcast pertama kali, ini merupakan sebuah inovasi baru karena sebelumnya belum pernah dilaksanakan dan diterapkan di HMP.Lalu kajian ini sangat mendukung, apalagi acara tersebut dilaksanakan sore hari di bulan suci Ramadhan dan cukup relevan dengan kondisi sekarang”. terangnya saat diwawancarai pada hari Senin (25/04/2021).
Lebih lanjut ketua HMPI mabina ini berharap agar nantinya mahasiswa yang mengikuti acara tersebut bisa berkarya, tetapi tidak hanya sekadar karya yang dihasilkan.Namun, juga berprinsip pada religi yang ada dalam sastra.
“Kegiatan sastra religius ini semoga bisa mengajak teman-teman untuk berkarya, tapi bukan hanya karya yang dihasilkan. Akantetapi jugaberdasarkan religi-religi dalam sastra. Sehingga HMP Imabina untuk ke depannya lebih memberikan inovasi baru dalam mengadakan kegiatan untuk menyesuaikan kehidupan mahasiswa di peradaban sekarang,” tambahnya.
Dalam pembahasan,pemateri juga memaparkan bahwa konsep seperti ini bisa menjadi gebrakan baru karena kegiatan podcast lebih interaktif antara pemateri dan peserta.
“Tidak seperti kegiatan webinar dan seminar yang mana pemateri dilepas dengan diberi waktu sekian untuk menjelaskan materi, kemudian baru ada interaksi saat sesi tanya jawab antara pemateri dengan peserta, sehingga konsep podcast ini merupakan sebuah gebrakan baru yang harus dilestarikan,” kata Khilma Anis selaku pemateri dalam acara tersebut.
Dalam hal ini ketua HMP Imabina merasa bersyukur karena dihadiri sastrawan sepuh yang merupakan bentuk lebih apresiasi dari D. Zawawi Imron. Sehingga kegiatan ini bukan sekadar beramal soleh, tetapi ada proses berpikir agar segala tindakan kita selalu mengingat sang pencipta.
“Tetaplah berzikir, berpikir, dan beramal soleh,” ungkapnya.
Kegiatan Kajian Virtual Kesusastraan yang mengusung topik sangat menarik ini juga mengupas tuntas semua hal-hal dalam kesusastraan antara sastrawan sepuh dengan sastrawan milenial.
“Tantangan sekarang bukan lagi bagaimana cara menulis yang baik karena kemampuan menulis tersebut bisa dipelajari. Namun, bagaimana cara kita bisa menulis yang baik dan bisa diterima oleh masyarakat,” ucap Khilma Anis dalam kajian virtual podcast tersebut.
Penulis: Alfin Khoiriyah
Editor : Achmad Fuji Asro