Jember, Pena Pijar – Dunia hiburan Indonesia tiada pernah berhenti dibumbui oleh huru-hara. Film A Business Proposal yang diadaptasi dari drama Korea dengan judul yang sama akan tayang di layar bioskop Indonesia. Drama adaptasi ini tentunya dibintangi oleh aktor dan aktris profesional Indonesia dengan kemampuan akting yang sangat baik melalui proses casting. Namun, beberapa warga net terutama pecinta drama Korea sempat melayangkan protes atas ketidakcocokan visual pemeran utama film tersebut. Situasi semakin memanas ketika sang aktor yang menjadi pemeran utama film sempat membeberkan pernyataan di salah satu siniar seolah-olah merendahkan warga net khususnya pecinta drama Korea yang sebenarnya adalah target pasar film tersebut. Hal itu berujung pada aksi boikot pada sang aktor dan film tersebut terancam sepi penonton. Dengan demikian aksi boikot itu mengancam karier sang aktor, antara skill mumpuni atau sikap, manakah yang lebih penting untuk kesuksesan karier?
Pada dasarnya dalam berkarier memang sangat membutuhkan skill, setiap orang wajib memilikinya untuk menciptakan hasil kerja yang baik dan bermutu. Namun, beberapa hal kecil memperlihatkan keberhasilan dalam bekerja juga harus mengantongi sikap yang baik. Penelitian membuktikan bahwa sebanyak 80 persen kesuksesan ditentukan oleh EQ dan sisanya ditentukan oleh skill. Banyak konten-konten di media sosial yang mengedukasi khalayak tentang bagaimana cara bersikap sedari awal masuk ruang interview hingga interview berakhir baik itu dari gestur tubuh, gaya bicara, hingga pemilihan bahasa yang sopan. Hal tersebut cukup membuktikan bahwa sekecil apapun kita bersikap akan sangat memengaruhi pertimbangan sebuah perusahaan.
Bersikap baik ini bukan berarti hanya berlaku ketika sedang interview, pun ketika berkomunikasi dengan rekan kerja, mitra kerja, hingga pemimpin perusahaan juga perlu memerhatikan cara bersikap. Hal tersebut akan membuat kita dipandang sebagai seseorang yang bernilai dan terhormat hingga orang lain merasa bahwa kita cocok untuk dijadikan rekan atau mitra kerja yang positif, professional, dan mudah diajak bekerja sama. Dengan demikian, cara bersikap akan mendukung skill untuk menciptakan hasil kerja yang lebih baik dan bermutu. Beberapa forum sepakat bahwa sikap ditempatkan di atas skill bagi seorang yang ingin berkarier. Namun, sejatinya sikap dan skill harus ditempatkan sejajar dan berdampingan. Skill tanpa sikap belum tentu membuat seorang pekerja merasa nyaman dan produktif, begitu pun sikap tanpa skill tidak membuat pekerja berhasil menyelesaikan masalah dan tanggung jawabnya. Skill dan sikap memang sama pentingnya, skill dan sikap yang dipadukan akan menciptakan pribadi yang produktif, professional, mampu menyelesaikan masalah, dan tentu saja sangat membantu kesuksesan dalam berkarier.
Contoh kasus yang dialami oleh aktor utama dalam film A Business Proposal ini dapat dikatakan sebagai sikap yang kurang baik ketika berinteraksi dengan warga net sebagai target pasarnya. Kemampuan aktingnya yang sangat mumpuni belum mampu menyihir para calon penonton supaya tertarik dengan film adaptasi yang ia bintangi. Beberapa pernyataannya melalui suatu siniar ternyata cukup menyinggung para calon penonton yang sebelumnya memang mengomentari ketidakcocokan visual sang aktor. Beberapa orang berpengaruh pun turut berkomentar bahwa sikap yang telah ditunjukkan oleh sang aktor memang kurang baik sebagai public figure, ia harusnya menerima komentar dari calon penonton sebagai bahan evaluasi supaya bisa meningkatkan value diri dan membentuk pribadi yang positif serta profesional, bukannya malah menelannya secara mentah-mentah.
Sikap yang ditunjukkan sang aktor itu membuat warga net geram dan tidak ada lagi rasa hormat. Hal yang telah terjadi tentu menarik atensi hingga khalayak berbondong-bondong menganggap bahwa sang aktor memiliki sikap yang kurang baik secara sosial dan tidak profesional sebagai orang berpengaruh. Khalayak menganggap bahwa sang aktor tidak menghargai kerja keras aktor lainnya, sutradara, dan kru yang telah bertugas. Selain itu, sang aktor juga dianggap arogan, merasa paling tinggi, tidak berpendidikan, dan tidak pantas menjadi public figure.
Terbukti apabila ingin sukses dalam berkarier harus memiliki skill yang mumpuni dan sikap yang baik. Cara bersikap pada orang lain bukanlah persoalan sederhana. Meskipun kesuksesan karier itu milik diri sendiri tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa dalam proses berkarier pasti banyak bertemu dengan rekan atau mitra yang megharuskan kita menunjukkan sikap yang terbaik dalam bersosialisasi guna mengambil kepercayaan orang-orang yang mendorong perkembangan dan kesuksesan berkarier.
Penulis: Layla Nurul Amalia