Senin (24/07/23) Ketua Laboratorium KKPLP Slamet Hariyadi melakukan klarifikasi terkait puluhan mahasiswa KKPLP dan Asistensi Mengajar (Asjar) yang diduga ditolak sekolah.
Pihaknya menyampaikan, bahwa tiga sekolah yang tidak bersedia bukan berarti menolak. Melainkan dalam tahap ini terdapat mekanisme yang dibangun pada tahap pelaksanaan KKPLP dan Asjar dimulai dari pernyataan kesediaan sekolah terlebih dahulu dengan mengisi form, baru setelahnya akan ada tindak lanjut dari pihak KKPLP untuk penerjunan mahasiswa bersama Dosen Pembimbing Lapangan.
Memang sistem yang dilakukan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini program KKPLP mengadopsi program Kampus Mengajar yang mana mahasiswa terjun secara mandiri untuk mencari sekolah penugasan.
“Sistem program KKPLP tahun ini kita adopsi dari Kampus Mengajar, yaitu mahasiswa yang memilih sekolah sendiri untuk penugasan ke sekolah” jelasnya.
Untuk diketahui, Mahasiswa KKPLP dan Asjar yang belum mendapatkan tempat saat melakukan observasi, kini sudah mendapatkan sekolah penugasan dan berhasil di terjunkan pada Jumat (21/07/23) serta seluruh mahasiswa juga mulai melaksanakan program.
“Semuanya sudah tuntas mahasiswa yang kemarin sekolahnya tidak siap sudah ada tempat baru, sudah clear dan ndak ada masalah,” ungkap Slamet Hariyadi selaku Ketua Laboratorium KKPLP. (AS)