Jember – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jember, bersama dengan elemen masyarakat, menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” pada Jumat (21/2). Aksi ini dipusatkan di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, dengan tuntutan utama terkait tiga isu pokok: Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba), efisiensi anggaran, dan dana antariksa.
Massa aksi, yang mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol aksi, berkumpul di Double Way Universitas Jember pada pukul 13.00 WIB. Sebelum bergerak menuju gedung DPRD, koordinator aksi menyampaikan bahwa demonstrasi ini bertujuan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap meresahkan. Koordinator juga menegaskan bahwa aksi ini akan berlangsung damai dan tertib.
Peserta aksi berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jember, antara lain Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember (Polije), Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mandala, Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, dan Universitas PGRI (Unipar) Jember.
Kondisi jalan raya yang mulai tidak beraturan serta cuaca yang tidak bersahabat, nyatanya tidak menghalangi peserta aksi untuk tetap tangguh. Ketika sampai di depan gedung DPRD Kabupaten Jember peserta aksi lantas duduk melingkar untuk mendengarkan beberapa orasi dari perwakilan peserta aksi lainnya. Pada kesempatan ini, bukan hanya mahasiswa yang turun tangan, salah satu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember juga turut melakukan orasi.
“Latar belakang adanya aksi ini tentunya tak lain dan tak bukan untuk melawan 3 kebijakan pemerintah yang meresahkan masyarakat. Target adanya aksi ini adalah Presiden Prabowo Subianto, DPR RI, dan DPRD untuk mengawal suara kita hingga ke pusat nanti,” ujar Abu Bakar salah satu peserta aksi dari Aliansi Pandhalungan Melawan. Sebelum aksi berlangsung, beberapa hari ke belakang telah dilakukan Konsolidasi Aksi Indonesia Gelap dari berbagai elemen.
“Harapan tentunya setelah ini DPRD Jember bisa turun juga membersamai teman-teman yang sedang aksi sore ini dan bisa menandatangani partai integritas bahwa akan benar-benar mengawal suara kita dari daerah hingga ke pusat,” sambung Abu Bakar ketika diwawancarai oleh Tim Pijar.
Perwakilan DPRD Kabupaten Jember dari Fraksi Gerindra, Golkar, dan PDI Perjuangan menemui massa aksi dan berjanji untuk menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan. Mereka juga menyatakan komitmen untuk mengawal aspirasi masyarakat hingga ke pemerintah pusat.
“Kami dari Fraksi Gerindra akan mengawal aspirasi adik-adik sekalian ke pusat. Jika nanti keputusan tidak mendukung aspirasi adik-adik, terutama untuk kepentingan rakyat kecil, kami akan mengawal sampai ke pusat,” ujar perwakilan Fraksi Gerindra.
Perwakilan Fraksi Golkar menambahkan, “Kami akan mendukung apa yang menjadi aspirasi adik-adik. Tiga poin itu menjadi poin penting yang memang harus kami kawal. Kami akan tetap mengawal, dan mengawal itu butuh proses. Jadi, adik-adik jangan pantang menyerah untuk mengingatkan kami.”
Widarto, perwakilan Fraksi PDI Perjuangan, menyatakan, “Saya bertanggung jawab untuk menyampaikan kepada empat fraksi yang hari ini belum bisa hadir. Kami akan menyampaikan untuk mendukung aspirasi dari kawan-kawan mahasiswa ini. Itu komitmen saya.”
Hasil diskusi antara perwakilan DPRD dan massa aksi menghasilkan kesepakatan bahwa DPRD Jember akan menggelar rapat paripurna pada hari Senin untuk membahas tuntutan yang disampaikan. Ketiga perwakilan DPRD tersebut juga menandatangani surat pakta integritas sebagai jaminan bahwa mereka akan mengawal aspirasi masyarakat.
Penulis: Fidelya Devina