Pena Pijar-Artikel, Definisi pendidikan “gratis” perlu dimaknai secara hati-hati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan gratis adalah pendidikan yang tidak terlibat biaya apapun baik wajib ataupun sukarela (sumbangan). Pendidikan memiliki peran penting sebagai masalah yang paling kritis dan mendesak bagi pembangunan suatu Negara. Kualitas pendidikan haruslah linier dengan kepedulian warga dan pemerintah terhadap pendidikan, terkhusus dalam hal pembiayaan. Mayoritas orang menginginkan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi untuk semua kalangan. Pasalnya, akses terhadap pengetahuan seyogianya adalah hak dasar dan tidaklah harus memiliki label harga serta semua mendapatkan kesempatan yang sama.
Program pemerintah menanggung pendidikan rakyat miskin hanyalah menjadikan pendidikan sebagai hak istimewa bagi kelas tertentu, bukan hak dasar setiap orang. Jika pendidikan digratiskan untuk semua kalangan, ada kondisi yang bertentangan dimana tidak adanya pemasukan tetapi ada yang harus dibiayai. Hal tersebut masih menjadi beban besar bagi pemerintah. Mampukah pemerintah Indonesia? Mungkin saja, tergantung beragam kondisi. Pendidikan gratis untuk semua kalangan hingga ke perguruan tinggi yang berdalih prinsip kesetaraan dapat diwujudkan dan ditransformasikan menjadi realita yang pragmatis. Mengingat, pendidikan gratis sudah menjadi kelaziman di beberapa Negara seperti halnya Finlandia.
Fenomena unik dari sistem pendidikan Finlandia, Negara yang tenar dan banyak dibahas oleh setiap kalangan yang belajar ilmu pendidikan. Finlandia merancang pendidikan gratis, inklusif, dan komprehensif yang sama diberikan kepada seluruh warganya dalam upaya membentuk pendidikan universal yang berkualitas baik. Lantas, apakah Indonesia mampu dan sanggup menerapkan sistem pendidikan seperti di Finlandia? Jawabannya adalah mampu sekalipun hanya 0,1 % kemungkinan berhasil. Tak akan ada transformasi besar jika tanpa perubahan mindset. Perbaikan mindset bangsa menjadi tanggung jawab seluruh warga negara. Pendidikan unggul, Perlu mindset yang hebat.
Penulis: Halimatus Sa’diyah