Pena Pijar, Artikel – Menanam tanaman adalah salah satu upaya manusia sebagai bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan. Salah satu media yang digunakan untuk menanam tanaman adalah polybag. Tetapi tahukah kalian jika polybag itu terbuat dari plastik yang merupakan salah satu bahan pencemar lingkungan. Sampah plastik mengalami proses penguraian yang sangat panjang hingga membutuhkan waktu sampai ratusan tahun untuk terurai secara alami. Menggunakan polybag yang terkena sinar matahari secara terus-menerus, juga dapat mengakibatkan senyawa kimia yang berbahaya keluar dari polybag tersebut. Senyawa tersebut dapat mencemari tanaman itu sendiri yang diserap oleh akarnya.
Untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sebagai media tanam pengganti polybag, adalah dengan memanfaatkan sampah organik seperti kotoran hewan ternak menjadi biopot. Kotoran hewan ternak seperti sapi biasanya dikomposkan selama 2-3 bulan untuk dapat terurai secara alami. Setelah dikomposkan, warna dari kotoran tersebut berubah menjadi coklat kehitam-hitaman seperti tanah liat.
Selanjutnya pembuatan biopot adalah mencampurkan antara kompos dengan tanah liat dengan bandingan kompos sebanyak 70%-80% dan tanah liat 30%-20%, kemudian ditambahkan isolat mikroba. Setelah bahan-bahan tercampur secara merata dibuat bulatan-bulatan untuk mempermudah memasukannya kedalam alat pencetakan. Selanjutnya bulatan-bulatan tersebut dimasukkan kedalam alat pencetak dengan ukuran alat rata-rata tinggi diameter 12 cm, diameter 10,16 cm dan diameter lubang 1,5 cm dan tinggi lubang 4,5 cm.
Untuk mengaplikasikan media biopot ini dilakukan saat kecambah sudah siap disapih atau kecambah memiliki dua daun. Penanaman kecambah di biopot tidak perlu membuat lubang lagi karena biopot sudah mempunyai lubang untuk ditanami. Sebelum penanaman dilakukan ke biopot, siapkan tanah untuk menutupi lubang setelah kecambah dimasukkan kedalam biopot.
Dari media biopot ini mempunyai beberapa keunggulan seperti lebih praktis dan mudah digunakan, bibit pada biopot langsung dapat ditanam di tanah, lebih ramah lingkungan karena tidak meninggalkan sampah seperti polybag, dan tidak perlu menggunakan pupuk kandang lagi.
Penulis: Nurbaina Putri Hasanah