Pena Pijar-Opini, Akhir-akhir ini, banyak sekali kacamata yang membandingkan output dari mengikuti organisasi dan magang bagi mahasiswa era gen-Z. Alih-alih sebagai refleksi diri, perbandingan ini menjadi perbincangan hangat yang tiada henti. Langkah setiap mahasiswa kian jadi sorotan. Sementara itu, dunia perkuliahan berperan sebagai wadah untuk mengeksplore pengetahuan dan kemampuan mahasiswa. Tujuan akhir masa studi mahasiswa yakni memiliki pekerjaan yang layak sesuai jurusan yang ditempuh. Di bangku perkuliahan, mahasiswa hanya diajarkan hal-hal bersifat akademik secara teori. Namun, nilai akademik saja tidak cukup. Kemampuan non-akademik yang lebih unggul dari yang lain juga akan lebih dilirik. Kemampuan tersebut seperti, hardskill, softskill, dan kelebihan lainnya. Pasalnya, generasi milenial saat ini memiliki jiwa profesional dan kompetisi yang kuat.
Organisasi
Organisasi mahasiswa atau biasa disebut ormawa sudah tak asing di telinga mahasiswa. Budak proker, itulah sebutan mahasiswa yang mengikuti ormawa. Setiap organisasi memiliki visi dan misi yang harus dicapai. Mahasiswa yang mengikuti organisasi harus siap meluangkan waktu, pikiran, tenaga, bahkan uang (jika perlu) untuk mengikuti prosedur organisasi. Namun, hal itu sebanding dengan benefit yang didapat. Aktif berorganisasi akan berdampak baik terhadap kualitas pengembangan diri individu mahasiswa, seperti melatih kemampuan public speaking, membangun relasi (networking), kemampuan bekerja dalam tim, meningkatkan wawasan dan pengetahuan, memiliki kemampuan time-management yang baik, melatih jiwa kepemimpinan, dan sebagainya.
Beberapa tahun terakhir, organisasi mahasiswa dapat dikatakan redup karena pandemi COVID-19 melanda. Sehingga, perlunya strategi dan branding yang kuat untuk membuat mahasiswa tertarik ikut organisasi. Dilansir dari https://instagram.com/mti_itb, menjabarkan bahwa mahasiswa zaman sekarang paham bahwa mereka perlu value bertumbuh di organisasi secara aktif. Berikut beberapa espektasi mahasiswa zaman sekarang ketika mengikuti organisasi, :
Bisa mewadahi seluruh anggotanya untuk berkembang secara progresif.
Suasana kerja yang menyenangkan dan efisien, “Gak usah banyak drama,deh!”.
Memberikan benefit untuk setiap individu. Benefit gak harus berupa uang, bisa koneksi, ilmu baru, atau sekadar having fun.
Magang
Magang atau internship adalah program belajar yang diselenggarakan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Program magang ini dapat bersifat paid atau unpaid tergantung perusahaan masing-masing. Biasanya sebelum anak magang diterjunkan ke divisi masing-masing, perusahaan akan memberikan sebuah bimbingan berupa pelatihan. Pelatihan tersebut berguna sebagai pengenalan basic terkait jobdesk yang diambil. Selanjutnya, perusahaan akan memberikan tugas sesuai jobdesk yang diberikan.
Pada dasarnya, magang merupakan simulasi menuju dunia kerja yang sesungguhnya. Dari mengikuti program magang akan membuat individu lebih aware terhadap kualitas kemampuan diri. Pengalaman yang didapat daro program magang, antara lain meningkatkan hardskill, mengimplementasikan ilmu yang dipelajari ke dunia kerja secara langsung, beradaptasi dengan dunia kerja, meningkatkan relasi terutama dengan perusahaan, dan sebagainya.
Jadi, mana yang lebih baik?
Keduanya sama-sama baik dan penting. Namun, yang lebih penting adalah memiliki goals dan kemana arah goals tersebut akan dibawa. Karena kebutuhan masing-masing individu tidak bisa disamaratakan. Jadi, ikutlah yang mana saja asalkan ada benefit yang didapat sesuai dengan kebutuhan. (Diah Alfian Safitri)