Masa pandemi Covid-19 seperti saat ini merupakan suatu kondisi di mana semuanya sudah mulai berubah, tidak hanya dalam bidang ekonomi saja yang tiba- tiba mengalami penurunan yang sangat drastis tetapi dunia pendidikan pun juga mengalami hal sama yaitu mengalami perubahan yang signifikan. Proses kegiatan belajar mengajar yang dulunya dilakukan secara tatap muka sekarang masih dilakukan dengan menggunakan sistem daring atau biasa disebut online.
Kualitas pendidikan di Indonesia juga masih jauh dari kata memuaskan bahkan dari sebelum wabah corona melanda. Posisi Indonesia dalam asesmen global Program for International students Assesment atau (PISA) pada tahun 2018 menempati ranking 7 terbawah dari hampir 80 negara. Artinya, kualitas pendidikan di Indonesia ini hanya ada 1 dari 3 anak Indonesia yang memenuhi level minimal untuk kemampuan membaca.
Pada saat pandemi seperti sekarang ini peranan teknologi tentunya tidak bisa menggantikan peranan seorang guru, dosen, pengajar, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar. Sebab, edukasi ini bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan saja melainkan juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Di saat pandemi ini juga menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan teknologi sehingga seorang pendidik diharuskan mempunyai cara agar pembelajaran yang disampaikan itu tersampaikan dengan baik.
Di era pandemi seperti ini dapat melatih kebiasaan menjadi pembelajar mandiri contohnya seperti belajar menggunakan sistem kelas daring dan juga webinar yang bisa diikuti oleh para pelajar maupun mahasiswa. Bukan hanya itu saja, mahasiswa juga dapat bekerja sama dengan mahasiswa yang lain dalam hal menyelesaikan permasalahan.
Akan tetapi ini bukan hanya masalah bagi mahasiswa namun juga ini menjadi permasalahan yang dihadapi juga oleh para dosen dalam menmyampaikan edukasi atau pembelajaran, dimana para dosen akan dituntut untuk memastikan bagaimana caranya agar mahasiswa bisa memahami materi pembelajaran yang disampaikannya.
Tantangan pada saat pandemi bukan hanya untuk para pelajar dan pelajar akan tetapi juga menjadi tantangan bagi semua pihak, dimana saat ini kita juga harus bekerja keras bagaimana caranya teknologi ini bisa memecahkan permasalahan yang nyata terjadi kepada pelajar. Para petinggi yang ada pada bidang pendidikan ini harus menyesuaikan kebijakan diri dalam proses pembelajaran, hal tersebut sudah dilakukan contohnya seperti Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM). Di mana para mahasiswa diberikan kesempatan untuk memndapatkan pengalaman belajar yang lebih luas diluar pembelajaran program studinya. Adapun program – program pada masa pandemi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yaitu berupa relawan pengendalian Covid- 19 (RECON), KKN Tematik, Mengajar Dari Rumah (MDR), dan Permata Sakti. Dan seluruh program tersebut sudah diikuti oleh ratusan ribu mahasiswa di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, tantangan pada pendidikan saat ini belum hanya itu saja masalah pendidikan juga sekarang bermunculan karena banyak perubahan- perubahan yang terjadi. Masalah yang dihadapi sekarang adalah “learning loss” atau bisa dikatakan menurunnya kompetensi siswa sangat mungkin terjadi di masa pembelajaran yang harus dilaksanakan di rumah. Di samping itu, pembelajaran dipaksa untuk menggunakan teknologi yang bisa meminimalisir terjadinya penularan Covid-19. Masalah ini juga mencakup masalah ekonomi, masih banyak siswa di berbagai daerah terpencil yang tidak dapat mengakses pembelajaran daring karena tidak memiliki piranti seperti laptop atau HP. Banyak juga sekarang yang mengeluhkan tentang mahalnya paket data atau kuota yang dibutuhkan untuk megoperasikan teknologi belajar, begitu juga masalah letak geografis yang tidak mendukung.
Dengan adanya masalah yang bermunculan tidak boleh menjadi hambatan dalam menjalankan roda pendidikan di Indonesia. Jenjang pendidikan apapun semuanya juga sama merasakan hal yang sama. Untuk itu diperlukannya kerja sama antara semua pihak mulai dari pemerintah, sekolah, guru, dan juga orang tua agar dapat mengatasi permasalahan yang muncul pada saat era pandemi Covid-19. Sisi positif dari pandemi ini menyebabkan lingkungan Indonesia berubah menjadi lebih bersih dari pengurangan emisi gas buang karena terbatasnya aktivitas masyarakat di luar rumah.
*) Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah
Referensi
Hendayana, Y. (2020). Tantangan Dunia Pendidikan di Masa Pandemi. Dikti Kemendikbud. https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/tantangan-dunia- pendidikan-di-masa-pandemi/ ( diakses melalui online)
Oktifa, N. (2021). Mengintip Sistem Pendidikan di Indoensia Kala Pandemi Melanda. Aku Pintar Id. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sistem- pendidikan-di-indonesia-kala-pandemi ( diakses melalui online)
PMK, K. (2020). Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi, Semua Orang Harus Jadi Guru. Kemenko PMK. https://www.kemenkopmk.go.id/tantangan- pendidikan-di-masa-pandemi-semua-orang-harus-jadi-guru ( diakses melalui online)
Penulis: Siti Maryatus Sofiyah
Editor : Khoirul Nizam Muhammad