Pena Pijar, Opini — Perubahan iklim telah menjadi isu yang semakin mendesak masyarakat seluruh dunia. Dampak nyata dari pemanasan global, seperti cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, dan perubahan pola cuaca, telah mempengaruhi kehidupan jutaan orang. Tidak hanya negara-negara berkembang yang merasakan dampaknya, tetapi juga negara-negara maju yang tidak luput dari bencana alam yang semakin sering terjadi.
Salah satu langkah krusial dalam mengatasi perubahan iklim adalah transisi dari energi fosil ke energi terbarukan. Namun, transisi energi ini bukanlah tugas yang mudah karena diperlukan komitmen kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat. Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung penggunaan energi bersih. Subsidi untuk energi terbarukan, insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi hijau, dan regulasi yang ketat terhadap emisi karbon adalah beberapa langkah yang dapat diambil.
Industri harus senantiasa siap melakukan inovasi dan adaptasi dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan-perusahaan besar perlu berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menciptakan solusi energi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Selain itu, mereka juga harus bertanggung jawab atas jejak karbon yang mereka hasilkan dan berusaha untuk menguranginya.
Masyarakat juga memegang peran dalam transisi energi ini. Kesadaran akan pentingnya penggunaan energi bersih harus ditingkatkan melalui edukasi. Konsumen memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan dengan memilih produk dan layanan yang lebih ramah lingkungan. Gerakan kolektif dari masyarakat dapat menjadi tekanan bagi pemerintah dan industri untuk bertindak lebih cepat dan lebih tegas dalam menangani krisis iklim.
Namun, tantangan dalam transisi energi tidak hanya bersifat teknis dan ekonomi. Ada juga aspek sosial dan politik yang harus diperhatikan. Pekerja di sektor energi fosil yang terancam kehilangan pekerjaan perlu mendapatkan pelatihan ulang dan dukungan untuk beralih ke pekerjaan di sektor energi terbarukan. Kondisi tersebut memerlukan kebijakan yang inklusif dan berkeadilan, agar transisi ini tidak meninggalkan siapapun di belakang.
Kesimpulannya, perubahan iklim adalah tantangan global yang membutuhkan tanggung jawab kolektif dan tindakan yang bersifat mendesak. Transisi energi adalah salah satu kunci utama dalam upaya mengatasi krisis ini, tetapi tidak akan berhasil tanpa komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Pemerintah, industri, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan aman bagi generasi mendatang.
Penulis : Tri Evina Ari Susanti
Penyunting: Putri Sabrina A.