lpmpijar.jejaring.org/ Jember – Jumat, 27 September 2019 merupakan hari bersejarah perjalanan roda organisasi kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Hari ini secara sah Rektor Universitas Jember Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D. di dampingi oleh Dekan FKIP Prof. Drs. Dafik, M.Sc., Ph.D. meresmikan gedung baru yang akan dijadikan sebagai markas baru ormawa FKIP yang sebelumnya bertempat digedung 1 FKIP. Acara peresmian gedung ini berlangsung sangat meriah karena diikuti oleh seluruh civitas akademika yang ada di Universitas jember termasuk calon penghuni gedung baru tersebut. “Menurut saya, acara peresmian ini sangat bagus dan berlangsung meriah, karena tidak hanya fkip saja melainkan fakultas lain juga,” ujar Said (21) Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA. Rangkaian acara peresmian dibuka dengan senam bersama, kemudian sambutan dari Dekan FKIP, sambutan dari Rektor sekaligus penandatangan dan pemotongan pita, serta pembagian doorprize.
Peresmian gedung ini menjadi angin segar bagi ORMAWA yang ada di FKIP, karena merupakan momentum yang ditunggu-tunggu untuk segera menempati gedung baru tersebut. Terdapat banyak harapan-harapan dari ketua ormawa dari dibangunnya gedung ormawa tersebut. Salah satunya adalah ketua UKM PRISMA Festi Kartika Siwi (23). Mahasiswi asal lumajang ini berharap dengan rumah baru ini kegiatan-kegiatan ormawa semakin baik, kreatif, inovatif dan prestatif. “Pertama saya ucapkan selamat untuk rumah baru yang lebih asri ini, semoga dengan adanya gedung baru ini membuat ormawa FKIP lebih baik, kegiatannya lebih kreatif, inovatif dan tentunya bersifat prestatif sehingga FKIP semakin jaya,” ungkapnya.
Berbeda dengan Festi, ketua HMP pendidikan sejarah atau KELAMAS wildani (22) merasa bahwa sentralisasi ormawa ini menjadi masalah bagi KELAMAS khususnya. “Sebenarnya sih tempatnya enak, bersih dan membuat ormawa bisa lebih sering berinteraksi tapi kendalanya ruangannya sangat sempit, bahkan untuk barang inventaris kami saja tidak cukup,” tandasnya.
Selain itu, Wildan juga menghawatirkan jarak karena mahasiswa sejarah kuliah di gedung 1 sedangkan gedung ormawa ada di gedung 3. “Terus terang kami kesulitan, kuliah kami di gedung 1 sedangkan sekretariatnya ada di gedung 3,” pungkas Wildani.
Penulis : GLQ
Editor : MH