Kita bagaikan berada dalam suatu jarak
dan waktu yang begitu panjang
tapi tak menemukan titik terang untuk bertemu
dan aku terus berfikir sungguh ini sulit sekali
jujur ku tak tahan
bahkan air mata seakan menjadi saksi bisu
karena rindu, dan bantal selimut kain yang menjadi tempat tertahannya air mata itu
kondisi sunyi menggambarkan keadaan tak ada
seorang pun mengerti
berteriak keras nan tak menentu
pita suara berkata bahwa ia kesakitan
badanpun seakan tambah lemah
karena menahan rindu yang berlaru-larut
foto bersama yang terpajang di dinding
hanya foto itulah yang mengetahui cerita rindu
andai ia bisa bernyawa seperti pemiliknya
aka tersampaikan rindu ini
jika semua mau berkaca
siapakah yang salah dalam keadaan ini ?
mengapa kita tak bisa bertemu ?
melihat bola mata masing-masing meskipun hanya bertegur sapa
rasanya akan bahagia sekali
apakah semua akan terjadi ?
masa lalu masih menjadi penghalang yang kuat
uluran tangan untuk bermaaf rasanya berat
jikapun bisa berkata maaf terjadi
masalah lalu tak akan diem untuk mengingatkan rasa sakit itu
sangat lelah
biarlah waktu yang akan mengobati luka ini
karya : Puji Rahmawati