Pena Pijar, Artikel — Semarak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 mulai terlihat sejak awal bulan Agustus 2023. Di sudut-sudut perumahan dan perkampungan, warga mulai menghiasi rumahnya dengan nuansa kebangsaan. Bendera merah putih dengan segala ukuran menjadi hiasan di setiap rumah di negeri ini. Para pedagang bendera dan atribut yang menggambarkan nasionalisme bernuansa merah putih menghiasi sepanjang trotoar dan jalan raya. Bendera merah putih, umbul-umbul sampai aksesoris bernuansa merah putih dijajakan oleh para pedagang jalanan. Mendekati tanggal 17 Agustus, karang taruna dan para pemuda mulai bergerak. Mereka menyiapkan segala kebutuhan untuk berlangsungnya kegiatan lomba. Lembaga pemerintahan sampai RT-RW mendukung penyelenggaraan kegaitan lomba Agustusan. Terdapat beberapa perlomban yang wajib ada dari lomba Agustusan, yaitu balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, ditambah dengan kreasi-kreasi perlombaan yang bernuansa hiburan dan kegembiraan.
Makna lomba Agustusan dikutip dari detik.com (09/08/2023), menurut sejarawan JJ Rizal perlombaan-perlombaan pada peringatan HUT RI diawali pada tahun 1950-an. Menurutnya, pada peringatan HUT RI ke-5, masyarakat sangat antusias dalam memeriahkannya. Salah satu cara untuk memeriahkannya adalah dengan menyelenggarakan beberapa perlombaan, yang pada tahun-tahun sebelumnya tidak ada. Perlombaan-perlombaan tersebut kemudian menjadi tradisi tahunan yang selalu ada pada peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Beberapa makna perlombaan dalam peringatan HUT kemerdekaan RI antara lain:
Balap karung
Perlombaan ini menjadi menu utama dalam pelaksanaan lomba Agustusan. Setiap peserta beradu mencapai finish dengan berlari atau melompat-lompat menggunakan karung goni. Menurut JJ Rizal, pemilihan karung goni adalah untuk mengingatkan pada keadaan masa penjajahan, dimana masyarakat hanya menggunakan karung goni sebagai bahan pakaian rakyat. Dalam permainan ini, fokus melompat menjadi kunci untuk memenangkan permainan. Banyak peserta yang menggunakan teknik lari, tetapi banyak dari mereka yang akan kehilangan keseimbangan dan akhirnya tersungkur.
Makna kemerdekaan yang dapat diambil dari permainan ini adalah untuk mencapai kesuksesan diperlukan fokus dan lompatan-lompatan capaian. Semakin besar lompatan yang diciptakan dalam keadaan yang seimbang, maka semakin cepat kita dalam mencapai kemerdekaan hidup/kebahagiaan.
Makan kerupuk
Lomba ini menduduki nomor dua yang dapat dipastikan selalu ada dalam lomba Agustusan. Kerupuk yang digantung di atas tali yang digoyang-goyang, peserta lomba mencoba menghabiskan/makan kerupuk hanya dengan mengandalkan mulutnya, tangan dilingkarkan di belakang badan. Kunci peserta untuk memenangkan permainan ini adalah ketenangan dan kesabaran. Peserta yang tennag mengamati pergerakan kerupuk dan menyantapnya disaat kerupuk dapat dijangkau dengan mudah, serta tidak melepaskan kerupuk dapat dipastikan menjadi pemenang.
Makna kemerdekaan dari perlombaan ini adalah keberhasilan perjuangan hanya dapat diperoleh dengan kesabaran dan ketenangan mengamati target dan mendapatkannya disaat momentumnya tepat.
Tarik tambang
Perlombaan ini juga menjadi menu utama lainnya dalam lomba Agustusan. Dimana dua kelompok saling menarik dan mempertahankan demarkasi wilayahnya agar tidak terseret oleh kelompok lawan. Dalam permainan ini yang menjadi kunci utama adalah kekompakan, penetapan formasi, dan memiliki tenaga yang kuat.
Makna kemerdekaan yang dapat diperoleh dari permainan ini adalah kemerdekaan atau keberhasilan hanya dapat diperoleh dengan sikap merendah dan memundurkan ego sebisa mungkin. Mundur dalam makna ini bukan berarti tidak melakukan apa-apa, tetapi mundur dalam keadaan sadar dan penuh tenaga untuk menarik pihak lawan keluar dari demarkasinya. Hal ini diperkuat dengan pengalaman perang gerilya yang tersembunyi, yang dapat mengalahkan kekuatan pasukan Belanda yang secara sumber daya peralatan tempurnya lebih memadai.
Penulis: Refi Azizah M
Sumber gambar : https://www.bola.com/ragam/read/4629991/50-daftar-lomba-17-agustusan-menarik-untuk-meramaikan-hari-kemerdekaan